Langsung ke konten utama

Tips Memilih Celana Gunung

Tips Memilih Celana Gunung

Pemilihan celana gunung kerap diabaikan oleh para pendaki lantaran dianggap sebagai pakaian standar saja. Ini sangatlah keliru. Sama seperti baselayer dan jaket, pemilihan celana gunung sangatlah penting. Memilih celana gunung yang tepat bertujuan agar pendakian terasa nyaman. 


Artikel ini akan membahas tips memilih celana gunung serta jenis-jenisnya. Simak ulasan di bawah ini.


Sifat yang harus dimiliki oleh celana gunung
  • Ringan: Bahan celana yang tebal membuat kulit susah bernafas sehingga cepat bikin gerah. Selain itu juga tidak efektif karena akan menambah bobot barang bawaan. 
  • Kokoh: Celana gunung haruslah kuat dan tidak mudah robek karena dalam pendakian seringkali kita melewati semak belukar dan medan yang berbatu. 
  • Cepat kering: Cuaca di gunung cepat berubah dan tak dapat diprediksi sehingga penting untuk memilih bahan yang mudah kering. 
  • Fleksibel: Celana gunung harus lentur (stretch) dan tidak kaku supaya tidak mengganggu pergerakan kaki saat trekking.
Oleh karena itu jangan memakai celana jins jika mendaki gunung. Celana jins lama keringnya apabila basah. Tak hanya itu, jins merupakan insulator yang buruk. Itulah sebabnya mengapa kita mudah menggigil jika memakai celana jins di daerah yang bersuhu dingin.


Bahan celana gunung
Bahan yang cocok digunakan untuk celana gunung ialah nilon dan polyester. Kedua bahan ini mudah didapatkan dan menjadi standar baku celana gunung. Ripstop nilon merupakan kain yang kuat karena apabila robek atau berlubang tidak akan merambah menjadi semakin lebar. Inilah alasan mengapa disebut ripstop (stop=berhenti; rip=sobek). Di Indonesia sendiri, bahan ini lebih dikenal dengan sebutan kain kanvas karena bentuknya jika dilihat dari dekat menyerupai anyaman. Mirip seperti kain kanvas yang biasa digunakan melukis.

Contoh celana berbahan ripstop
Contoh celana berbahan ripstop nilon dan tampak pola berupa anyaman jika dilihat dari dekat.

Bahan polyester selain cocok digunakan baselayer juga umum dipakai untuk celana gunung. Polyester lebih ringan, mudah menyerap keringat, dan lebih cepat kering meskipun tidak sekokoh ripstop nilon. Bahan ini lebih lentur dan dapat melar sehingga menambah kenyamanan pemakai saat bergerak. Bahan ini biasa dicampur dengan spandex, lycra, atau elastane untuk meningkatkan ketahanan dan elastisitasnya.

Kelebihan dan kekurangan ripstop nilon
(+) Awet dan tidak mudah robek
(+) Sedikit lebih tahan terpaan angin
(-) Kaku, susah melar
(-) Lebih lama keringnya dibanding dengan polyester

Kelebihan dan kekurangan polyester
(+) Lebih ringan dari nilon
(+) Mudah menyerap keringat
(+) Lebih cepat kering
(+) Bisa melar
(-) Lebih mudah robek
(-) Rentan terkena terpaan angin


Jenis-jenis celana gunung
Berdasarkan jenisnya, celana gunung terdiri dari empat jenis. Yaitu celana cargo, celana konvertibel, celana softshell, dan celana waterproof. Celana cargo dikenal juga sebagai celana PDL atau istilah luarnya BDU. Singkatan dari Pakaian Dinas Lapangan atau Battle Dress Uniform.

Karakteristik celana cargo
  • Pada umumnya terbuat dari bahan ripstop nilon
  • Memiliki banyak saku
  • Digunakan sebagai celana taktis lapangan seperti yang biasa dipakai oleh tentara, tim SAR, tim ekspedisi, dan lain-lain
Karakteristik celana konvertibel
  • Terbuat dari nilon atau polyester
  • Ada risleting di bagian lututnya sehingga bisa dijadikan celana pendek
Karakteristik celana softshell
  • Terbuat dari polyester
  • Cukup windproof dan water-resistant
  • Bagian dalamnya dilapisi polar untuk menambah insulasi
Karakteristik celana waterproof
  • Memiliki sifat windproof dan waterproof
  • Terdapat seal di setiap jahitan untuk mencegah merembesnya air

Perlu bawa berapa buah celana gunung ketika mendaki?
Saya biasa membawa tiga stel. Yakni celana konvertibel untuk dipakai trekking di siang hari karena bahannya tipis sehingga tidak bikin gerah, celana softshell untuk dipakai di malam hari karena lebih tebal (hangat), dan yang terakhir celana waterproof-breathable untuk dipakai ketika hujan.

jenis celana gunung
Dari kiri ke kanan: The North Face Paramount Peak Cargo Pants, Coleman Convertible Pants, Berghaus Patera Softshell Pants, dan Arc'teryx Stingray Waterproof Pants. 


Tips memilih celana gunung
  1. Sesuaikan size celana dengan lingkar pinggang dan tinggi badan anda. Jangan terlalu longgar karena akan menyulitkan pergerakan kaki saat trekking. 
  2. Untuk trekking, celana panjang adalah opsi terbaik karena memberikan perlindungan ekstra dari paparan sinar matahari, ranting, tanaman berduri, semak belukar, bebatuan, sengatan serangga dan gigitan ular. Celana pendek juga boleh dibawa untuk dipakai saat santai di tenda. 
  3. Fitur yang perlu diperhatikan antara lain: jumlah saku, kait ikat pinggang, dan lain sebagainya. 
  4. Bawalah celana ganti secukupnya jika pendakian sampai berhari-hari. 
  5. Bawalah selalu celana waterproof. Cuaca di gunung cepat berubah dan sulit diprediksi. Simpan di dalam tas yang mudah dijangkau agar mudah diambil jika sewaktu-waktu hujan turun. Pilih yang ukurannya longgar supaya bisa dipakai dobel dengan celana trekking tanpa harus melepas sepatu.

Itulah tips memilih celana gunung. Jika ada pertanyaan, silakan kasih komentar di bawah. Jangan lupa bagikan artikel ini jika bermanfaat.